Memanglah dalam dunia entok ( entog, itik manila, bebek serati dan lain lain) ini, permasalahan seputar pakan entok sangatlah memakan biaya, mengingat porsi dan nafsu makan entok itu sendiri sangat besar. Namun justru itulah yang bagus, karena dengan nafsu makan yang besar maka dapat dipastikan kesehatan sang entok kita sangatlah baik dan gak gampang tumbang pada waktu musim pancaroba yang biasanya banyak sekali penyakit yang menyerang
Selain itu juga biarpun dalam kondisi kesehatan yang berada pada level maksimal, kita juga gak boleh lengah sedikitpun dan harus diteruskan pemberian probiotik dan juga vitamin - vitamin yang diperlukan buatan pabrik yang dipercaya. Sehingga kesehatan ternak kita akan selalu terjaga, biarpun ada serangan wabah penyakit sekalipun, sebagian besar peternak yang menerapkan metode ini dapat melewatinya dengan mudah
Tentang pembuatan probiotik sudah pernah dibahas pada salah satu halaman blog ini, silahkan baca - baca kembali. Kita juga dapat memodifikasi sendiri kandungan probiotik yang kita buat, agar merasa puas dalam menekuni usaha peternakan ini. Tindakan ini hanyalah usaha preventif untuk pencegahan yang umumnya dilakukan oleh peternak entok senior yang telah berhasil, untuk pengobatan lain lagi penangannya dengan melihat kondisi serta jenis penyakit yang menyerang
Mari kembali lagi pada pembahasan tentang metode ternak entok tradisional yang hemat pakan, sesuai dengan judul artikel ini.
Memang dengan metode tradisional ini, perkembangan ternak entok sendiri terasa akan sangat lama karena beberapa faktor, diantaranya adalah pakan ternak entok itu sendiri yang katanya jauh dari nilai gizi untuk peternakan
Namun dengan metode ternak entok sistem tradisional ini tetap memiliki keunggulan - keunggulan tertentu dari metode yang baru - baru ini telah dikembangkan oleh banyak peternak yang hanya berorientasi tentang lamanya masa panen agar dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar
Memang metode tradisional yang akan kami bahas ini tak sepenuhnya tradisional, namun untuk dapat dikatakan sebagai metode yang modern nyatanya juga masih jauh. Daripada dikira sombong dan "kemaki" ( dalam bahasa jawa) mending sekalian saja kami sebut tradisional alias kampungan
Metode tradisional yang kami gagas ini adalah dengan memanfaatkan lahan kosong dibelakang rumah kami untuk beternak beberapa ekor entok saja, karena pada musim ramadhan hingga lebaran kemarin, telah kami jual semua dan kini kami mulai lagi dengan jumplah yang tak terlalu banyak mengingat luas lahan juga tak mendukung untuk beternak dalam jumplah yang besar
Dalam metode gagasan kami adalah dengan memperbanyak makanan alami yang mungkin dikonsumsi oleh sang entok sebagai tambahan nutrisi untuk makanan, yang menjadi andalan adalah empang yang telah lama terbengkalai dibelakang rumah sebagai sarana bermain dan juga penyedia makanan alami untuk entok
Makanan alami yang kami maksud disini contohnya antara lain : serangga air, kodok atau anak kodok, keong, cacing, lumut, enceng gondok dan jenis makanan lain yang bersifat alami baik hewani maupun nabati
Harapan kami, dengan terdapat banyak makanan yang tersedia diempang tempat ternak entok bermain maka dapat mengurangi konsumsi pemberian pakan serta insting alami entok tetap terbentuk dengan simulai kehidupan di alam liar pada kandang kami dibelakang rumah
Setelah beberapa waktu ini kami disibukan dengan urusan luar rumah, terbukti metode ini memang dapat membantu mengurangi waktu kami didalam urusan ternak entok. Karena biarpun kami lupa ngasih pakan dalam satu hari, entok - entok tetap dapat mencari pakan yang terdapat didalam empang
Namun kamipun tetap saja menyediakan minuman yang telah dicampur dengan probiotik dan juga vitamin pabrik didalam kandang untuk dapat diminum semua entok di malam hari. Kamipun menyadari bahwa metode ini memang memakan waktu yang relatif lama untuk proses pembesaran, namun karena urusan kami bukan hanya didalam kandang saja, kamipun menerapkan metode ini
Persiapan yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah simulasi dalam kandang entok kami ini juga membutuhkan waktu yang relatif lama dan tak bisa serta merta diterapkan, namun jika telah berjalan maka penghematan pakan serta waktu bisa kita capai
Yang telah kami praktekan disini adalah untuk kolam ukuran 7X5 meter dapat di tempati oleh sekitar 10 entok betina dewasa dengan 1 entog jantan. Namun untuk entok remaja (usia 1minggu sampai 3 bulanan) dapat menampung lebih banyak, antara 25 sampai 40 ekor tergantung dari rata - rata postur entog
Selama ini kami menjual entok ketika masih berusia 1 hari sampai 2 mingguan dan untuk yang besar ketika telah menginjak umur 3 bulan lebih. Sehingga jumplah ternak entok dalam kandang semi liar ini akan tetap terjaga
Untuk anakan yang masih kecil tetap kami pisah dengan entok dewasa sampai usia tertentu agar dapat bertahan jika bersaing mendapatkan pakan alami nantinya, kira kira umur sebulan dengan pakan pabrik yang katanya bergizi komplit dan juga pemberian probiotik disertai dengan vitamin unggas agar sehat selalu
Namun pengadaan ternak entok dapat kita kesampingkan dahulu jika ingin ternak entok dengan menerapkan metode tradisional ini, dan kita fokus dahulu membentuk lingkungan kandang yang mendukungnya dengan berbagai persiapan pada kolam dan faktor pendukung lainya.
Hal yang dapat kita persiapkan pertama kali tentu saja kolam ( kayak mau pelihara ikan saja) yang gak harus bagus, sebatas dapat menampung air hujan dalam jumplah banyak sudah lebih dari cukup. Sebelumnya kita sterikan dulu dengan kapur pertanian dan juga pupuk kandang supaya lebih cepat terbentuk lumut dan organisme kecil lainnya
Dalam pembentukan lingkungan ini, janganlah tergesa gesa menempatkan ternak entok, sterilkan dahulu sampai terbentuk banyak sumber pakan alami kira - kira dua bulan minimal. kita dapat menambahkan berbagai hewan kecil setelah terbentuk lumut pada kolam seperti kodok dan keong sawah, dan tumbuhan macam enceng gondok dan azola
Penambahan pakan alami ini memang bertujuan untuk menghemat pakan yang diperlukan, namun walaupun demikian kita juga harus menyediakan campuran pakan yang sesuai dan jangan sampai kurang. Sehingga pertumbuhan ternak entok kita tak akan mengalami kemunduran yang cukup berarti
Teknik ini memang tidak bisa diterapkan pada ternak entok besar yang jumplahnya diatas 200 ekor, selain karena luas lahan yang terbatas juga karena kurangnya sumber daya alam yang akan tersedia nantinya. Kami menerapkan teknik ini karena memang target ternak nya kecil dan sedikit, yang disebabkan permintaan ternak entok di daerah kami yang bersifat musiman
Selain itu juga biarpun dalam kondisi kesehatan yang berada pada level maksimal, kita juga gak boleh lengah sedikitpun dan harus diteruskan pemberian probiotik dan juga vitamin - vitamin yang diperlukan buatan pabrik yang dipercaya. Sehingga kesehatan ternak kita akan selalu terjaga, biarpun ada serangan wabah penyakit sekalipun, sebagian besar peternak yang menerapkan metode ini dapat melewatinya dengan mudah
Tentang pembuatan probiotik sudah pernah dibahas pada salah satu halaman blog ini, silahkan baca - baca kembali. Kita juga dapat memodifikasi sendiri kandungan probiotik yang kita buat, agar merasa puas dalam menekuni usaha peternakan ini. Tindakan ini hanyalah usaha preventif untuk pencegahan yang umumnya dilakukan oleh peternak entok senior yang telah berhasil, untuk pengobatan lain lagi penangannya dengan melihat kondisi serta jenis penyakit yang menyerang
Mari kembali lagi pada pembahasan tentang metode ternak entok tradisional yang hemat pakan, sesuai dengan judul artikel ini.
Mengenal Metode Peternakan Entok Tradisional Yang Sudah Lazim Di Indonesia
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa peternakan entok sendiri di wilayah Indonesia masih dalam tahap micro sampai dengan kecil, dan kebanyakan metode yang digunakan dalam beternak entok ini adalah tradisionalMemang dengan metode tradisional ini, perkembangan ternak entok sendiri terasa akan sangat lama karena beberapa faktor, diantaranya adalah pakan ternak entok itu sendiri yang katanya jauh dari nilai gizi untuk peternakan
Namun dengan metode ternak entok sistem tradisional ini tetap memiliki keunggulan - keunggulan tertentu dari metode yang baru - baru ini telah dikembangkan oleh banyak peternak yang hanya berorientasi tentang lamanya masa panen agar dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar
Memang metode tradisional yang akan kami bahas ini tak sepenuhnya tradisional, namun untuk dapat dikatakan sebagai metode yang modern nyatanya juga masih jauh. Daripada dikira sombong dan "kemaki" ( dalam bahasa jawa) mending sekalian saja kami sebut tradisional alias kampungan
Metode tradisional yang kami gagas ini adalah dengan memanfaatkan lahan kosong dibelakang rumah kami untuk beternak beberapa ekor entok saja, karena pada musim ramadhan hingga lebaran kemarin, telah kami jual semua dan kini kami mulai lagi dengan jumplah yang tak terlalu banyak mengingat luas lahan juga tak mendukung untuk beternak dalam jumplah yang besar
Dalam metode gagasan kami adalah dengan memperbanyak makanan alami yang mungkin dikonsumsi oleh sang entok sebagai tambahan nutrisi untuk makanan, yang menjadi andalan adalah empang yang telah lama terbengkalai dibelakang rumah sebagai sarana bermain dan juga penyedia makanan alami untuk entok
Makanan alami yang kami maksud disini contohnya antara lain : serangga air, kodok atau anak kodok, keong, cacing, lumut, enceng gondok dan jenis makanan lain yang bersifat alami baik hewani maupun nabati
Harapan kami, dengan terdapat banyak makanan yang tersedia diempang tempat ternak entok bermain maka dapat mengurangi konsumsi pemberian pakan serta insting alami entok tetap terbentuk dengan simulai kehidupan di alam liar pada kandang kami dibelakang rumah
Setelah beberapa waktu ini kami disibukan dengan urusan luar rumah, terbukti metode ini memang dapat membantu mengurangi waktu kami didalam urusan ternak entok. Karena biarpun kami lupa ngasih pakan dalam satu hari, entok - entok tetap dapat mencari pakan yang terdapat didalam empang
Namun kamipun tetap saja menyediakan minuman yang telah dicampur dengan probiotik dan juga vitamin pabrik didalam kandang untuk dapat diminum semua entok di malam hari. Kamipun menyadari bahwa metode ini memang memakan waktu yang relatif lama untuk proses pembesaran, namun karena urusan kami bukan hanya didalam kandang saja, kamipun menerapkan metode ini
Persiapan yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah simulasi dalam kandang entok kami ini juga membutuhkan waktu yang relatif lama dan tak bisa serta merta diterapkan, namun jika telah berjalan maka penghematan pakan serta waktu bisa kita capai
Persiapan Metode Ternak Entok Tradisonal Yang Cepat Besar Dan Hemat Pakan Sekaligus Ramah Lingkungan
Untuk memperoleh kondisi kandang ternak entok seperti habitat alami tentunya kita harus memiliki empang atau kolam untuk dapat dijadikan tempat bermain sehingga entok kita akan jauh dari stres, semakinlebar dan luas maka akan semakin bagus. Hal ini juga harus kita perhitungkan luasnya kandang dengan jumplah ternak entok yang akan kita peliharaYang telah kami praktekan disini adalah untuk kolam ukuran 7X5 meter dapat di tempati oleh sekitar 10 entok betina dewasa dengan 1 entog jantan. Namun untuk entok remaja (usia 1minggu sampai 3 bulanan) dapat menampung lebih banyak, antara 25 sampai 40 ekor tergantung dari rata - rata postur entog
Selama ini kami menjual entok ketika masih berusia 1 hari sampai 2 mingguan dan untuk yang besar ketika telah menginjak umur 3 bulan lebih. Sehingga jumplah ternak entok dalam kandang semi liar ini akan tetap terjaga
Untuk anakan yang masih kecil tetap kami pisah dengan entok dewasa sampai usia tertentu agar dapat bertahan jika bersaing mendapatkan pakan alami nantinya, kira kira umur sebulan dengan pakan pabrik yang katanya bergizi komplit dan juga pemberian probiotik disertai dengan vitamin unggas agar sehat selalu
Namun pengadaan ternak entok dapat kita kesampingkan dahulu jika ingin ternak entok dengan menerapkan metode tradisional ini, dan kita fokus dahulu membentuk lingkungan kandang yang mendukungnya dengan berbagai persiapan pada kolam dan faktor pendukung lainya.
Hal yang dapat kita persiapkan pertama kali tentu saja kolam ( kayak mau pelihara ikan saja) yang gak harus bagus, sebatas dapat menampung air hujan dalam jumplah banyak sudah lebih dari cukup. Sebelumnya kita sterikan dulu dengan kapur pertanian dan juga pupuk kandang supaya lebih cepat terbentuk lumut dan organisme kecil lainnya
Dalam pembentukan lingkungan ini, janganlah tergesa gesa menempatkan ternak entok, sterilkan dahulu sampai terbentuk banyak sumber pakan alami kira - kira dua bulan minimal. kita dapat menambahkan berbagai hewan kecil setelah terbentuk lumut pada kolam seperti kodok dan keong sawah, dan tumbuhan macam enceng gondok dan azola
Penambahan pakan alami ini memang bertujuan untuk menghemat pakan yang diperlukan, namun walaupun demikian kita juga harus menyediakan campuran pakan yang sesuai dan jangan sampai kurang. Sehingga pertumbuhan ternak entok kita tak akan mengalami kemunduran yang cukup berarti
Teknik ini memang tidak bisa diterapkan pada ternak entok besar yang jumplahnya diatas 200 ekor, selain karena luas lahan yang terbatas juga karena kurangnya sumber daya alam yang akan tersedia nantinya. Kami menerapkan teknik ini karena memang target ternak nya kecil dan sedikit, yang disebabkan permintaan ternak entok di daerah kami yang bersifat musiman
Posting Komentar untuk "Metode Peternakan Entog Tradisional Yang Hemat Pakan, Ramah Lingkungan Dan Cepat Besar "