INFO BERITA - Wacana reshuffle semakin menguat. Jokowi kembali mengungkit masalah tersebut terkait kinerja menterinya. Bagi Jokowi yang terpenting adalah mencapai target, jika menteri sanggup mencapai target yang diinginkan maka ia tidak di-reshuffle. Namun jika tidak dapat mencapai target maka harus siap-siap di reshuffle. Apakah artinya dulu Anies pun kena reshuffle karena tidak mencapai target yang dipasang Jokowi? Dengar-dengar sih demikian….kasian sekali nasib Jakarta kelak.
Ok, isu reshuffle ini disinggung oleh Jokowi di kongres ekonomi umat yang diselenggarakan oleh MUI di Hotel Sahid, Jakarta.
Awalnya, Presiden menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan 5 juta sertifikat harus dibagikan kepada masyarakat pada 2017. Target itu meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
“Tahun depan (2018) saya berikan target 7 juta sertifikat harus keluar. Tahun depannya lagi, 9 juta sertifikatnya harus dikeluarkan, untuk rakyat, petambak kecil, petani, nelayan, tukang becak,” ujar Jokowi.
“Saya bekerja memang selalu memakai target,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Soal target itu yang mungkin dinilai menteri terlalu tinggi, Jokowi tidak mempersoalkannya.
“Itu urusannya menteri. Setahu saya, target itu harus dapat diselesaikan,” ucap Jokowi.
Jika sang menteri tak mampu mencapai target, pergantian atau pergeseran posisi menteri alias reshuffle adalah jawabannya.
“Kalau memang tidak selesai, pasti urusannya akan lain. Bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot dan yang lain-lainnya. Ya saya blak-blakan saja. Dengan menteri juga seperti itu,” ujar Jokowi.
Reshuffle itu merupakan cara Presiden utnuk mencapai target program yang telah ditentukan.
Tentang sertifikasi tanah, pemerintahan sebelum Jokowi- Jusuf Kalla hanya mengeluarkan sekitar 400.000 sertifikat setiap tahunnya. Sementara, catatan Jokowi, ada 126 juta bidang tanah di Indonesia
yang mesti diberikan sertifikat.
“Kalau tidak diberikan target-target yang konkret, ya selalu sampai kapan pun, kalau setiap tahun hanya 400 ribu, akan berapa puluh tahun pensertifikatan ini bisa diselesaikan?” ujar Jokowi.
Macetnya sertifikasi lahan itu pun menyebabkan masyarakat tak dapat mengakses ke permodalan atau layanan keuangan lainnya. Sebab, sertifikat lahan tersebut dapat menjadi salah satu penjamin peminjaman modal di lembaga keuangan.
“Karena itu saya targetkan Menteri Agraria dan Tata Ruang atau BPN yang biasanyanya setahun itu hanya mengeluarkan 400 sertifikat tanah, tahun ini saya berikan target harus 5 juta sertifikat tanah dikeluarkan untuk rakyat. Tahun depan 7 juta dan tahun depan lagi 9 juta sertifikat untuk rakyat, nelayan, petambak, tukang becak, yang kemarin sudah kita mulai di Boyolali,” kata Jokowi.
Ini sudah kode keras kepada kementerian terkait, capai target atau di reshuffle.
Tentu jika ada isu reshuffle maka pertanyaannya kapan dan siapa yang akan di reshuffle. Apalagi kemarin baru saja ada gubernur hebat yang tidak terpilih kembali. Sudah pasti masyarakat berasumsi bahwa Ahok akan masuk kedalam jajaran kementerian Jokowi.
Kapan waktunya, kalau saya boleh menduga kemungkinan besar setelah lebaran. Memang saat ini jika Ahok ditanya soal apakah akan undur diri sebelum Oktober, dia katakan tidak akan mengundurkan diri hingga masa tugas-nya selesai. Itu jawaban dia tapi kalau Presiden yang meminta gimana? Dia bisa saja mengundurkan diri karena diminta oleh Presiden, ya harus mau dong kalau diminta sama Presiden.
Lalu jadi menteri apa? Banyak dugaan yang bermunculan. Mendagri salah satu posisi menteri yang banyak dibicarakan akan diisi Ahok kelak. Tentu ini menarik sekali bukan hanya soal Anies yang Oktober nanti akan dilantik menjadi Gubernur tapi tentu saja Gubernur daerah lain pun harus siap-siap mengikuti frekuensi kerja Ahok. E-Budgeting pun bisa-bisa diimplementasi ke seluruh daerah, dan cemberut semua lah para Gubernur nanti.
Tapi ada satu posisi menteri lain yang mungkin saja diisi oleh Ahok. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Kementerian ini yang bertanggung jawab atas kajian pemindahan ibukota negara ke Palangkaraya. Jika Jokowi membutuhkan kecepatan dalam proses pemindahan terutama saat tahap perencanaan, tentu Ahok orang yang cocok untuk ditempatkan disana.
Sampai saat ini soal posisi Ahok masih spekulasi, selain Ahok ada satu nama lagi yang mungkin diangkat oleh Jokowi. Antasari Azhar yang kemarin sukses menjatuhkan bom lalu menghilang. Kita lihat saja perkembangannya tapi yang jelas saya mencium bau reshuffle dari Istana. (tempo-group)
Posting Komentar untuk "Berita Pagi Ini Yang Paling Menggegerkan !!! Jokowi Marah Besar ,Jokowi Akan Angkat Ahok Menjadi Menteri "Karena Reshuffle Menteri Tidak Mencapai Target ""