INFORMASI GURU - Pada tahun ini pemerintah akan mengirimkan 220 tenaga pengajar Bahasa Indonesia ke berbagai negara terutama Asia. Selain mengajar bagi penutur asing, mereka juga akan menjalankan fungsi diplomasi seperti memperkenalkan budaya Indonesia. Para pengajar tersebut di antaranya dikirim ke Thailand, Vietnam, Filipina, Myanmar dan Kamboja serta Amerika Serikat.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan, pengiriman tenaga pengajar tersebut bukan sekedar sukses mengajar Bahasa Indonesia. Menurut dia, mereka juga menjalankan fungsi memperkuat pertahanan bangsa di luar negeri. "Para tenaga pengajar yang dikirimkan dapat menjalankan misi khusus, diplomasi lunak melalui bahasa," ujar Mendikbud, di Jakarta, Sabtu, 4 Februari 2017.
Ia menyatakan, pada akhir pekan lalu telah melepas 53 pengajar untuk masa tugas 2017 ke Thailand, Vietnam, Timor Leste dan negara lainnya. Dari jumlah tersebut, paling banyak yakni 12 pengajar ditempatkan di Thailand. “Mereka ini ibarat pasukan tempur bukan hanya mengajar Bahasa Indonesia saja. Ada membawa misi diplomasi budaya Indonesia, untuk pertahanan bangsa dari luar negeri, melalui diplomasi bahasa” katanya.
Ia menjelaskan, dalam teori perang, pertahanan terbaik adalah dengan menyerang, dan menyerang dengan cara diplomasi adalah yang paling efektif. Menurut dia, jika mau memenangidiplomasi maka harus melakukan penetrasi nilai-nilai bangsa ke negara lain. "Jadilah petempur dengan mengajarkan bahasa Indonesia dan nilai-nilai budaya yang kita miliki. Jangan sampai nilai-nilai budaya negara lain saja yang masuk ke negera kita," ujarnya.
Menurut Mendikbud, pada dasarnya, hubungan antarnegara mencakup diplomasi perang dan lunak berupa budaya. Ia menegaskan, saat ini negara sedang menangkal budaya luar yang mengancam keberadaan budaya bangsa. "Sehingga, diharapkan juga nanti dapat menawarkan nilai agung kita untuk negara lain, jadi paling tidak bisa mengadopsi seperti nilai demokrasi, nilai-nilai Ke-Islaman yang toleran sebagai negara dengan pemeluk agama Islam yang dominan, memperkenalkan kelebihan negara yang penuh kekayaan eksotik," katanya.
Kepala Badan dan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Dadang Sunendar mengungkapkan, Thailand mendapat perhatian lebih karena antusiasme warga Thailand untuk belajar Bahasa Indonesia sangat tinggi. Menurut dia, pemerintah Thailand mendorong generasi mudanya untuk gencar berbahasa Indonesia. “Negara tetangga itu paling gigih mendorong generasi mudanya untuk belajar Bahasa Indonesia,” ujarnya.
Ia menyatakan, para pengajar juga dikirimkan ke wilayah Amerika, Eropa, dan wilayah Aspasaf (Asia, Pasifik dan Afrika). Rinciannya, empat tenaga pengajar untuk Italia, Jerman, Prancis, dan Rusia dan enam pengajar untuk Mesir serta 21 orang untuk wilayah Aspasaf. "Sebanyak 167 orang telah mendapat pembekalan dan siap berangkat," katanya.
Ia mengatakan, semua pengajar bertugas selama empat bulan dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan dengan negara atau lembaga sasaran. “Saya ucapkan selamat atas terpilihnya saudara jadi guru bahasa indonesia bagi penutur asing untuk luar negeri,” katanya.
Ia menyatakan, penetrasi pengajar bagian dari diplomasi budaya dan strategi pertahanan bangsa. "Yang kami lakukan ini dalam rangka menjaga integritas dalam kaitan dengan dunia luar terutama negara tetangga," katanya. Sumber : pikiran-rakyat.com
Terimakasih atas partisipasinya..''
Posting Komentar untuk "Hebaaat,,!! 220 Guru Dikirim ke Berbagai Negara Ajarkan Bahasa Indonesia"